Asal Usul dan Ciri-ciri Dajjal
Dajjal???
Dajjal merupakan tokoh yang sangat penting pada masa akhir zaman nanti.
Bahkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, ia
termasuk salah satu daripada tanda besar menjelang hari kiamat. Artinya,
apabila Dajjal sudah muncul di hadapan manusia ramai, itu pertanda
bahwa kiamat tidak akan lama lagi terjadi. Pertanyaannya sekarang,
siapakah sebenarnya Dajjal?
Dajjal adalah makhluk Allah yang masih dalam kategori keturunan Nabi
Adam as alias manusia. Sehingga, teori-teori atau dugaan yang mengatakan
bahwa Dajjal merupakan hewan, jin, kombinasi antara jin dan manusia
ataupun teknologi terbantah dengan hadits ini:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ
لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا
يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ
سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا
يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ
بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي
آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ
وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي
Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi
ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang
yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak
mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai
anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dajjal itu
tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata
lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju
ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi
Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana
dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang
artinya: “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]
Ciri-ciri Fisik Dajjal
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwasannya Dajjal adalah
manusia yang sama seperti kita. Ia mempunyai rambut, mata, wajah,
tangan, badan dan sebagainya persis seperti manusia biasa. Akan tetapi,
ada beberapa hal yang lebih spesifik mengenai ciri-ciri makhluk ini.
Berikut ini adalah ciri-ciri fisik Dajjal yang dikumpulkan dari beberapa
hadits Nabi Muhammad SAW.
- Rambutnya keriting.
- Di keningnya terdapat tulisan “Ka Fa Ra” atau “Kaafir” dalam tulisan Arab.
- Mata kanannya buta dan menonjol. Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal hanya memiliki satu bola mata saja, anggapan ini adalah keliru. Yang benar, Dajjal memiliki dua bola mata akan tetapi satunya buta.
- Kulit badannya berwarna kemerah-merahan.
- Badannya gemuk dan pendek. Dalam riwayat lain, tubuhnya gemuk dan besar.
- Dadanya bidang.
- Kakinya bengkok.
- Dajjal tidak bisa memiliki keturunan alias mandul.
Sumbernya adalah hadits-hadits berikut ini:
- “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933]
- “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]
- Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat.“
- Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“
- Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya).”
Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya
Lokasi Ad-Dajjal pada Zaman Nabi SAW
Tentang lokasi tempat dikurungnya Dajjal sekarang ini, telah
dijelaskan dalam sebuah hadits dari Fathimah binti Qais r.a yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menceritakan kisah yang
cukup panjang. Mari kita simak sejenak kisah yang dituturkan oleh
Shahabiyah ini, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru:
“Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah!” (panggilan seperti ini biasanya hanya
pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting).
Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan
shalat bersama Rasulullah SAW dan saya berada pada shaf pertama para
wanita. Ketika Rasulullah SAW telah selesai sholat,
beliau duduk di atas mimbar. Beliau tertawa kemudian berkata,
’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa
saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih
tahu.’
Beliau SAW bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula
karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari yang tadinya seorang
pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan menceritakan
kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan
kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal.
Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh
orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang
ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di
sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk
beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka
kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking
banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian
belakangnya.
Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk itu berkata,
‘Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu Jassasah?’
Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada
digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’
Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami
takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi
sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana
ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami
lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan
sikunya.
Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’ Dia
menjawab, ‘Kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’
Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab,
kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun
terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau
Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu
dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit
mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata
kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab, Aku
adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’
Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu
karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’
Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu
dan menyangka dia adalah setan.’ Laki-laki besar itu berkata,
‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata,
‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang
pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia
berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.’
‘Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang
apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah di sana ada
airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya,’ Dia berkata,
‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’ ‘Beritahu saga tentang
sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau
ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk
sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab,
‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok
tanam.’
Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa
yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah
dan tinggal di Yatsrib,’ Dia berkata, ‘Apakah orang-orang Arab memerangi
mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Apa yang dilakukannya
kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para
pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia
berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika
demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku
beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah
al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan
berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi
dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya
diharamkan atasku.
Baca: Keutamaan Kota Madinah http://nettik.net/10-alasan-mengapa-kota-madinah-patut-kita-cintai/
Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku
akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi
kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘
Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah
SAW menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah,
inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah
menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab,
‘Benar,’ Beliau SAW melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh
Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan
kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut
Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur,
dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah
timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah
SAW.”
Kemunculan Dajjal
Munculnya Dajjal adalah dari sebuah daerah bernama Khurasan. Hal ini
disimpulkan dari riwayat dari Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq r.a, bahwa
Nabi SAW bersabda,
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ
يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ
الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan.
Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang
dilapisi kulit”. Khurasan merupakan tempat awal Dajjal muncul dan
belum berbuat kerusakan serta menebar fitnah. Ia di sana masih dalam
tahap atau fase mengumpulkan para pengikutnya saja. Sedangkan, tempat
awal dimana ia berbuat kerusakan dan menyebarkan fitnah adalah di sebuah
tempat di antara Syam dan Irak. Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi SAW– disebutkan,
إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا
“Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”.
Tempat-tempat yang Tidak Bisa Dimasuki Dajjal serta Persinggahannya
Ketika Dajjal berkeliling ke seluruh dunia, ternyata masih ada
beberapa lokasi yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal dan para
pengikutnya. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi tersebut memiliki malaikat
penjaga yang khusus diciptakan untuk melindungi tempat tersebut dari
Dajjal. Dalam hadits Fathimah binti Qois r.a disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ
قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ
وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ
أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ
بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ
مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku
membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat
puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah). Kedua kota tersebut
diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota
tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang
mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.”
Pada saat itu, peraturan suci kota Madinah telah dilanggar. Kota yang
pada asalnya memiliki peraturan bahwa tidak ada yang boleh masuk
kecuali orang yang beragama Islam ini telah dimasuki oleh orang-orang
kafir. Sehingga pada saat Dajjal datang, orang-orang kafir dan munafik
ini baru menunjukkan sikap asli mereka dengan mendatangi Dajjal.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda, “Ad-Dajjal
akan datang dan berkemah di sebuah tempat dekat Madinah dan kemudian
Madinah akan mengguncang tiga kali dimana setiap orang kafir dan munafik
akan keluar (dari Madinah) menuju ke arahnya.” (Sahih Al-Bukhari no. 9.239 )
Tempat yang dilingkari itu disinyalir adalah tempat pemberhentian
Dajjal ketika tidak bisa memasuki kota Madinah. Saat ini, tempat
tersebut adalah sebuah istana milik keluarga kerajaan Saudi.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dajjal akan datang (menuju kota
Madinah), lalu ia akan memanjat (bukit) lalu menatap ke arah kota
Madinah. Ia akan berkata kepada para pengikutnya, “Apakah kalian melihat
tempat berwarna putih itu? Itu adalah Masjidnya Ahmad (maksudnya Nabi
Muhammad).” (HR Hakim dalam Mustadrak-nya)
Berikut ini gambar yang lebih jelasnya.
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil
Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath
Thur.”
Para Pengikut Dajjal
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bumi
yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia
dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu
datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali.
Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan
cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum
wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.” “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tanpa berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944]
Ashfahan adalah sebuah daerah di Iran. Menurut wikipedia,
jumlah Yahudi Iran saat ini sekitar 80.000 – 100.000 jiwa yang tersebar
di Iran, Israel, Amerika dan Eropa. Selain orang-orang Yahudi dan
munafik, banyak diantara perempuan-perempuan yang terpesona dengan
tipudaya Dajjal.
Nabi SAW bersabda, “Dajjal akan turun di lembah air Murqonah’
ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga
seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak
perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan
hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal.” [Musnad Ahmad 7: 190]
Fitnah dan Kemampuan Dajjal
Fitnah yang dimaksud di sini adalah fitnah berupa ujian keimanan
dari Allah kepada manusia melalui munculnya Dajjal. Karena memang fitnah
dalam bahasa Arab berarti ujian/cobaan.
Fitnah ini merupakan fitnah terbesar yang akan dilalui umat manusia
yang tidak ada lagi bandingannya sejak zaman Nabi Adam as hingga hari
kiamat nanti sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Imam An-Nawawi radhiyallahu anhu menjelaskan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”
“Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang
nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh,
dia memperingatkan umatnya darinya.”(Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044).
1. Dajjal yang membawa kebohongan dan fitnah
tidak datang begitu saja, akan tetapi telah diawali dengan munculnya
para penipu yang diberi amanah. Sehingga ketika itu, orang sudah ‘biasa’
berinteraksi kepada penipu dan terus saja mempercayainya.
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Menjelang
turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang
pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang
tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”
2. Fitnah Dajjal menjadi sangat mengerikan karena
yang ia bawa adalah kebohongan-kebohongan yang bisa menjerumuskan
orang-orang yang memiliki iman yang lemah sehingga menjadi kafir. Di
awal-awal kemunculannya, ia hanya akan mengaku sebagai seorang nabi atau
utusan Tuhan dengan menunjukkan hal-hal yang ia katakan sebagai
mukjizat (padahal trik-trik semata).
Nabi Muhammad telah memperingatkan mengenai hal ini dalam sabdanya, Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah berkata:
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ
فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ
السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ
“… Dia (Dajjal) datang kepada satu kaum untuk mendakwahi mereka.
Maka mereka pun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal
memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk
menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
3. Ketika Dajjal berkelana ke penjuru dunia, ia akan
berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan
izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya
matahari itu, sehingga satu hari
lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan. Setelah dia tunjukkan
kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang
apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab:
“Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan
menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
4. Dalam hadis agak panjang tentang Dajjal,
diceritakan bahwa Dajjal itu akan menemui orang-orang. Dajjal mengajak
mereka semua, maka orang-orang itu pun menurutinya. Dajjal terus
melakukan ‘dakwah’nya dari satu negeri ke satu negeri. (Fath al-Bari
jilid 13 ms 145 dan selepasnya, no hadis 7132)
Ketika Dajjal hampir sampai ke Madinah dan hendak masuk, tiba-tiba
didapatinya Malaikat menunggu di pintu masuk kota dengan pedang
terhunus. Dajjal pun berhenti di luar Madinah lalu keluar kepadanya
seorang lelaki pada hari itu dari Madinah. Lelaki itu adalah sebaik-baik
lelaki, paling sholeh dan bertaqwa kepada Allah.
Apabila ia melihat Dajjal di luar Madinah, ia berkata kepada Dajjal
itu: ‘Hei Dajjal! Aku bersaksi bahwa engkau itu Dajjal yang diceritakan
kepada kami oleh Rasulullah SAW.’ Dajjal berkata: ‘Hei laki-laki! Kamu
harus menaatiku atau aku potong engkau menjadi dua.’ Lelaki itu berkata:
‘Wahai sekalian manusia! Inilah dia Dajjal yang pembohong. Maka ketika
Dajjal mendengar perkataan itu, ia berkata kepada pengikutnya: ‘Apa
pendapat kamu jika aku bunuh orang yang membantah aku ini, kemudian aku
hidupkan dia kembali, adakah kamu masih ragu tentang pernyataan bahwa
aku adalah tuhan?’ Jawab pengikut Dajjal: ‘Kami tidak akan ragu, bahkan kami makin yakin.’
Lalu Dajjal membunuh lelaki itu, kemudian dihidupkannya kembali. Inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW:
‘…Kemudian Dajjal itu menyeru seorang lelaki yang sangat muda. Lelaki
itu dipaksa untuk mengakui Dajjal bahawa dia adalah tuhan. Ia enggan,
lalu dipancung dengan pedang, dipotong dua hingga mati. Kemudian lelaki
yang mati itu dipanggil supaya bangkit, lalu ia pun hidup ketika itu
juga dan ia dipanggil untuk datang kepadanya. Maka orang muda itupun
datang dengan berseri-seri wajahnya. Dajjal itu berkata kepada lelaki
itu: ‘Hei laki-laki! Adakah engkau percayakan aku?’ Jawab lelaki itu.
‘Demi Allah! Tidaklah engkau terlebih pandai dari aku pada hari ini.’
Kemudian dia berkata: ‘Tidak ada lagi seorang pun yang akan terbunuh
selepas ku ini. Wahai sekalian manusia! Inilah Dajjal yang pembohong
itu. Barangsiapa yang taatkannya, maka ia berkekalan di dalam api
neraka, dan sesiapa yang tidak menurutinya, maka ia tinggal berkekalan
di dalam syurga.’ Dajjal meninggalkan lelaki itu, dan kemudian ia masuk
ke Syam, dalam keadaan Dajjal menyeru manusia menurutinya, ketika itulah
Nabi Isa turun… (hingga akhir hadits) (Bahr al-Mazi juz 15 halaman 196)
Kita tidak usah mencoba berusaha menjadi pemuda itu. Karena, di dalam
hadits disebutkan juga bahwa ada orang yang merasa imannya sudah kuat
lalu mendatangi Dajjal, dan ternyata ia malah menjadi pengikutnya.
Selain itu, konon pemuda yang dimaksud dalam hadits tersebut telah lahir
di Palestina. Berikut penjelasan seorang ulama Palestina mengenai hal
tersebut.
5. Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya
yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.
Berikut ini adalah salah satu misteri yang harus kita perhatikan.
Dari Hudzaifah r.a, Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul,
dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia
adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat
orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang
membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia
masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq
alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih
al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).
Kematian Dajjal
Dajjal kelak akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa bin Maryam. Nabi Isa
akan diturunkan ke bumi seperti sedia kala, setelah sebelumnya diangkat
ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan membunuh
Dajjal. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah
mengatakan hal ini.
Sabda beliau, “Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim) Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan, “Manakala
dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu
Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang
terletak di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim)
Cara Menangkal Fitnah Dajjal
Dengan besarnya ujian yang diberikan Allah kepada kaum Muslimin lewat
Dajjal ini, tentu saja Allah juga sudah menyediakan solusinya. Seperti
kata pepatah, setiap ada penyakit pasti ada obatnya. Diantara amalan
yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah doa yang dibaca setelah
membaca doa tasyahud akhir. Doanya adalah sebagai berikut :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Dibaca: Allahumma innii a’uudzubika min
‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil mahyaa wal
mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal.
Artinya : “Ya Alloh! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari
adzab kubur, dari adzab jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian,
dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal.” [HR. Bukhori]
Selain itu, Nabi juga menganjurkan kita untuk merutinkan dan menghafal
sebagian dari surat Al-Kahfi. Beliau bersabda, Dari Sammarah bin Jundab,
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat
dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal,
barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.”
(Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242) Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits
dari al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat
tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu
yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan
atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.” Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim)
Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan,
karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi
keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang
merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada
akhir suratnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka
bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain
Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Zaman kita sekarang ini sudah semakin mendekati era keluarnya Dajjal. Oleh karena itu, mujahadah (usaha) kita untuk berlindung dari fitnah Dajjal harus lebih ekstra.
Berbagi Informasi Itu Penting!!Bacalah dan wajibkanlah bagi dirimu membaca surat al-Kahfi setiap kali sebelum tidur. Kalaupun kamu tidak mampu membaca semuanya, minimal bacalah 10 ayat pertama dan terakhir surat tersebut. Karena sesungguhnya 8 orang ulama dari Yaman telah bermimpi bahwa mereka melihat ikatan Dajjal telah dilepaskan oleh Allah dari tempat mereka dikurung. -Habib Umar bin Hafizh-.
(THANKS YA GUYS)
0 Response to "Asal Usul dan Ciri-ciri Dajjal"
Post a Comment