Mawar Hitam
****
Kau memberiku setangkai mawar merah.
Dan sekilas ku kira kau berbeda.
Saat bersamamu seakan dunia milik berdua.
****
Tatapmu, senyummu.
Seakan memberikanku harapan.
Harapan yg tidak aku mengerti apakah itu cinta sejati atau hanya ilusi.
****
Kau baik, kau ramah, kau adalah segalanya.
Bagikuu.. Kau adalah doa yg selalu aku dambakan.
****
Satu bulan berlalu...
Kau masih setia, dengan kasih sayangmu.
Dengan semua tutur bahasamu yg membuatku semakin jatuh kedalam perasaan ini.
****
Temanku mengabariku.
Dia mengatakan padaku dia melihat kekasihku.
Melihatnya bersama wanita baru.
****
Apa salahku?
Apa dia selama ini hanya pura pura mencintaiku?
****
Aku harus menemuinya.
Bertanya padanya, apakah ini hanya kesalah pahaman atau memang kesengajaannya.
****
Pukul tujuh malam.
Dia tepat dihadapan wajahku.
Berkata bahwa wanita itu hanya teman baru.
****
Cinta, ya.. Karena cintalah
Aku percaya akan semua kata yg keluar dari mulutnya.
Sudah tidak bisa ku hitung.
Selalu saja memohon kepadaku untuk percaya.
Dan bodohnya aku mengiyakan nya.
****
Sore itu, dia menamparku.
Menarik narik tanganku.
Memukulku.
Memaki maki didepan wajahku.
****.
Aku salah apa?
Aku lelah.
Terus menerus memaafkan mu.
Putus lalu bersama kembali.
Aku hanya ingin kamu seperti dulu.
****
Mataku sebam.
Aku bisa merasakan darah keluar dari hidungku.
Sesekali aku merasakan sakit yg teramat disekujur tubuhku.
****
Pasrah.
Aku kehabisan tenaga.
Dia tega meniduriku saat aku tak berdaya.
Lalu dia menangis dan memohon padaku untuk memaafkannya lagi.
****
Aku hanya bisa diam.
Membisu.
Air mataku tak bisa berhenti menetes.
Tuhan, maafkan aku, aku sudah keliru.
****
Dia menangis dengan pisau ditangannya.
Ku kira dia ingin mengakhiri hidupnya.
Aku berkata padanya "aku memaafkannya" lagi.
****
Dia memelukku.
Sudah lama dia tak membelai rambutku.
Aku senang jika dia sudah kembali menyayangiku.
****
Aku merasa sesuatu menyakiti punggungku.
Rasanya sakit.
Dia menusukku.
Dengan pisau ditangannya.
Aku menyesal.
****
Aku bisa merasakan darah yg begitu banyaknya.
Lima kali.
Dia menusukku dengan pisaunya.
Dia menghabisiku sampai tak bernyawa.
****
Setangkai mawar merah yg kau berikan.
Kini bersimpuh darahku.
Kau lihat.
Mawar itu berubah hitam.
Seperti dirimu.
****
0 Response to "Mawar Hitam"
Post a Comment