ilusi
Haruskah kuberi jawabannya?
Aku tidak ragu.
Sekalipun kau membohongiku.
Aku tetap menyukaimu.
Kamu, tahu kah kau aku bersyukur.
Bersyukur kepada tuhanku, karena mu.
Melihatmu, seperti aku melihat masa laluku.
Masa dimana aku merasa disayangi.
Masa dimana semua kebahagiaan menyertaiku.
Melihatmu, aku tak butuh alasan lagi.
Aku mengantuk.
Mimpi.
Apakah ini hanya ilusi.
Jika iya, tolong jangan bangunkanku dari keindahan ini.
Aku tak ingin.
Sungguh tak ingin berpisah denganmu.
Kau tahu, air mata ku ingin sekali menetes sedari tadi.
Membayangkan bagaimana aku tak bertemu denganmu.
Aku bisa hancur lagi.
Tanpamu aku tak tahu lagi.
Aku percaya.
Sangat percaya.
Aku percaya bahwa kamu bukan sekedar ilusi semata.
Kau tak akan mengecewakan rasa ini.
Sempurna.
Lagi dan lagi aku tidak sadar akan kebaikan tuhan.
Dia membawa apa yg tak aku sangka.
Dan dia pula yg memberikanku sesuatu yg tidak pernah ku duga.
Ya, Benar, Itu kamu.
Ku ucapkan, terima kasih.
Dan, selamat datang di hati yg gelap ini.
Betapa pentingnya senyuman mu.
Kau datang dengan senyum manis itu.
Kau memberikanku setitik harapan.
Harapan yg tak pernah bisa aku gapai.
Ya, benar, kebahagiaan.
Terima kasih.
Jangan pernah bersedih dihadapan ku.
Aku senang jika kau tersenyum.
Karena senyum itu, kau memberikan ku harapan lagi.
Seakan semua sudah ter-rencanakan.
Aku hanya ingin kamu.
Ya aku bersedia menikah,
Tidak.
Tidak.
Tidak.
Jangan lagi.
Jangan pergi.
Kumohon.
Jangan katakan ini hanya ilusi.
Jangan bangunkan aku.
Kumohon.
Tuhan.
Sekali saja.
Aku ingin dia.
Sekali saja.
0 Response to "ilusi"
Post a Comment