Red Bobblehead Bunny Terima Kasih - HILDAWANTI
WELCOME TO HILDAWANTI BLOG -- Stay Enjoy --

Terima Kasih

Terima Kasih
aku tahu kapan hujan akan turun
aku dapat menghirupnya
seakan aku menyatu dengan mereka
mereka yg mengetahui perasaan apa yg aku rasakan saat ini.

aku selalu takut pada kegelapan
kesendirian yang memuakan 
namun aku selalu terjebak disana
tak ada cahaya, hanya ada diriku dan sebuah handphone ditanganku sekarang.

aku sendirian
menatap layar handphone ini  seolah-olah berharap seseorang menolongku keluar dari semuanya.

satu satunya cahaya yg menemaniku adalah diriku sendiri.

harapan?
kebersamaan?
aku tidak mengharapkan apapun lagi saat ini
aku tidak percaya siapapun lagi mulai detik ini.

jika kamu kecewa kepadaku,
sesak,
sakit hati,
dan berfikir aku tidak membutuhkan dan tidak menganggap mu.
seperti yg kamu bilang
itu hanya pikiranmu saja.

kamu tahu apa yg aku rasakan saat ini?
apa yg aku alami selama ini?
apakah kamu yakin tahu semuanya tentang diriku?

aku bertahan,
aku diam,
aku ketakutan,
aku gemeteran,
aku trauma,
aku menangis, lagi dan lagi.

semua yg aku rasakan saat ini adalah perasaanku yg sebenarnya.
bukan semata mata hanya pikiranku saja.

aku juga kecewa,
aku juga sakit hati,
aku juga tidak ingin seperti ini.

aku kira kamu memahaminya.
tapi ternyata tidak.
aku sudah minta maaf bukan?
aku menyesali segalanya.

aku salah,
iya aku yang salah,
lagi dan lagi, seperti yg sudah sudah
aku memang selalu salah.

apapun yg aku katakan seolah semuanya hanya kebohongan.
seolah semua hanya pikiranku saja.
seolah aku tidak memiliki perasaan.

aku diam,
bukan karena aku merajuk,
juga bukan untuk menjauh,
tapi untuk menenangkan diriku.

sejak lama aku sudah tahu,
aku tidak baik baik saja.
aku tahu aku punya kegelisahan,
aku punya emosi yg tidak stabil.

sejak kecil aku sudah tahu,
aku sendirian,
aku tidak punya siapa siapa,
bukan karena kalian,
tapi karena aku tidak bisa mengungkapkan segalanya.

aku sesak,
aku muak,
aku lelah,
mentalku sejak saat itu sudah tidak baik.

aku tidak peduli orang lain ingin menyebut itu apa,
tapi aku tidak gila.

aku hanya ketakutan,
aku hanya takut,
aku takut ditinggal sendirian,
aku takut itu terjadi lagi.

sesak rasanya,
tanganku gemeteran,
air mata ku jatuh lagi,
aku lelah.

setiap aku ingin bercerita,
tidak ada yg percaya,
tidak ada yg mendengarkannya,
selalu saja ujung ujungnya aku yang salah.

aku hanya ingin didengar,
semua yg aku alami,
seberapa keras upayaku melupakan masa lalu,
seberapa keras aku bertahan,
aku sudah berubah, namun
tidak ada yg percaya.

aku sadar aku tidak berhak atas apapun,
aku tidak bisa melupakan semuanya,
aku hanya ingin bebas,
dari semua tekanan ini,
rasa sesak ini,
rasa takut ini,
aku ingin sekali saja memeluk seseorang.

aku ingin berkata,
"aku takut dan aku tidak baik baik saja"

setiap aku merasa sesak,
aku selalu mencari udara segar,
ya, hanya udara yg akhir akhir ini menemaniku.

setiap pukul 02.00 pagi,
aku selalu terjaga,
aku kesulitan tidur,
aku sadar aku sudah insomnia sejak lama.

banyak sekali yg aku pikirkan,
tidak hanya tentang diriku,
tapi tentang segalanya,
penyesalan,
rasa sakit,
dan kegiatan hari ini.

aku tidak marah kepada siapapun,
aku tidak mudah marah,
aku hanya manusia yang penuh dengan ketulusan,
perasaan ini mengalir dan mudah dihancurkan seketika.

aku sudah berusaha,
aku sudah berjuang,
setidaknya,
sampai saat ini.

tidak masalah jika aku ditinggalkan,
aku sudah terbiasa,
konon, sesuatu yg sudah terbiasa rasanya itu seperti rutinitas.

aku terbiasa sendiri,
aku terbiasa diam,
aku selalu menunjukkan sisi terbiakku.
bukan untuk diriku, tapi untuk menjaga perasaan sakitku.

aku bukan orang baik,
aku tidak pernah bilang aku ini baik,
aku tidak sempurna,
aku juga tidak pernah bilang bahwa aku sempurna.

aku tidak perduli akan image didepan orang lain,
aku bahkan tidak perduli apa kata orang lain,
tapi aku selalu perduli akan hal hal kecil,
terutama terhadap orang yang aku sayangi.

aku terbiasa melakukan hal hal kecil yang mungkin tidak seberapa namun,
aku senang bila orang disekitarku tersenyum.

aku tidak peduli seberapa sakit perasaan ini,
seberapa hancur hidupku, 
yang terpenting untukku adalah
mereka bahagia.

aku suka mendengarkan musik,
hanya musik yg menemani hari hariku,
sedih, senang, bahkan saat aku sedang mengerjakan sesuatu.

aku suka membaca,
tidak, tapi aku tidak rajin dan pintar,
hanya suka membaca sesuatu yg menarik.

aku juga suka menulis dan bercerita,
bukan karena ingin mendapatkan perhatian,
aku hanya suka berbagi, memahami, dan membantu orang lain lain.

aku suka menonton film,
berharap hidupku bisa seperti di drama drama yg aku tonton akhir akhir ini.

aku tidak sedang melakukan apapun,
aku saat ini sedang tida tertarik pada apapun,
aku sedang tidak ingin berkomunikasi,
aku sedang tidak ingin menyakiti diriku lgi.

aku tahu aku sedang tidak baik baik saja,
aku tahu aku sedang kesakitan,
tapi tidak apa apa,
ini sudah terbiasa.

:))

aku tidak minta untuk dipahami,
tidak juga meminta orang lain untuk mengerti,
hanya saja, aku ingin orang lain setidaknya melihat dan menghargai setiap apa yg aku lakukan.

karena semua yang aku lakukan,
tulus dan tanda bahwa aku nyaman dan mulai menyayangi sesuatu.

tapi, tidak apa apa.
aku terbiasa kecewa dan disakiti.
sejujurnya, aku tidak peduli jika ada yang mengatakan bahwa aku lebay, baper atau hal hal yg mereka tidak pahami.

aku hanya ingin melakukannya,
karena aku ingin.

dan jika aku sudah tidak dibutuhkan,
maka aku tidak akan mengganggu,
untuk selamanya.

tidak apa apa.
aku bisa mengatasi nya.
aku pandai berbohong.
seperti kata orang, aku hanya pembual yg handal.

setidaknya aku tidak pernah berbohong akan perasaanku.
jika aku menyukai sesuatu maka aku akan melakukannya meskipun aku sedikit menggerutu akan hal hal tertentu,
tapi itu bagian dari kenormalan,
tapi aku tetap menyayanginya.

kamu tahu, aku paling suka melihat langit.
langit adalah hal yang istimewa bagiku.
bukan karena alasan apapun
hanya saja setiap aku melihatnya ada ketenangan tersendiri.
ya, karena ada ibuku disana.

aku merindukannya,
lebih besar dan semakin besar,
sudah 14 tahun aku mencoba,
untuk baik baik saja.

bukan tidak ingin melupakan,
tapi setiap kenangan indah itu terlalu menyakitkan.

aku berharap bisa melupakan semuanya.
berharap aku amnesia,
tidak mengingat apapun,
hidup seperti orang baru.

jika kamu pikir itu mudah,
ya, aku orang yg lemah.
aku sulit dan tidak bisa melupakan sesuatu yang membuatku bahagia.

kata orang bahagia adalah pilihan dan bisa diwujudkan melalui diri kita sendiri.
ya itu benar, aku tahu betul itu, dan aku pun setuju.

tapi aku tidak punya pilihan,
dan saat kejadian itu, impian dan harapan hidupku tidak ada lagi.
seakan aku sudah memperkirakannya.
kenapa aku bertahan sejauh ini?
jika pada akhirnya aku pun bisa mengakhirinya sedari dulu.

ya, mengakhiri hidupku.
aku rasa itu yg terbaik.
tidak akan menyusahkan,
tidak merepotkan siapapun lagi.

tidak apa apa.
aku terbiasa dengan kata itu.
seakan tidak terjadi apapun.

aku memang pembohong yang handal,
membohongi diri sendiri hanya untuk menutupi kesedihan dan segala hal yang tidak perlu orang lain ketahui.

menurutku itu tidak penting,
dan bagiku hidupku pun bukan sesuatu hal yang penting.
sudah sejak kecil aku mengetahui bahwa aku akan ditinggalkan.

firasat ku tidak pernah meleset sedikitpun.
bahkan saat sehari sebelum ibuku meninggalkan ku.
aku sudah tahu, bahwa aku akan hancur.

hari demi hari aku jalani dengan kekosongan.
bahkan aku harus membobol kamar kakakku hanya untuk mengambil uang jajan saat aku masih sekolah dasar dulu.

diluar dari aku pandai berbohong,
ternyata aku pandai membobol seperti maling,
hahaha...^^

dan mungkin sampai saat ini orang lain melihatku tetap seperti itu.
aku tidak masalah,
meskipun aku sudah berubah dan mencoba menjadi orang yg lebih baik.

dimata orang lain, seberusaha, sekeras apapun yg kita lakukan, jika sudah dipandang demikian maka, aku tidak bisa mengubah pandangannya.

karena aku tidak berhak,
aku bukan siapa-siapa,
aku tidak punya apa apa,
aku hanya aku.

hanya anak yang sangat menyukai harumnya udara menjelang hujan.
apakah kamu menyukainya juga?

aku menyukai hal hal kecil,
aku bahkan sering lupa kapan aku ulang tahun,
bagiku itu tidak penting,
perayaan yg tidak ada artinya, untuk seseorang seperti aku,
hanya membuang buang waktu.

dan sepertinya jika aku tidak ada sedari dulu,
tidak pernah ada,
semuanya akan baik baik saja.

semuanya karena aku,
karena aku hadir,
karena aku lahir,
menghancurkan segalanya.

maaf,
aku gagal menjadi anak,
menjadi adik,
menjadi kakak,
menjadi teman,
menjadi sahabat.

dan terima kasih,
karena sudah membuka mataku,
bahwa memang aku bukan siapa-siapa,
dan aku menyadari bahwa aku intensitas yg tidak diinginkan.

terima kasih.





0 Response to "Terima Kasih "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel